Lorenzo Kuwait adalah sebuah resto fine dining Itali pertama di Kuwait. Resto ini terkenal di kalangan orang-orang tua. Karena mereka ingin merambah pasar anak muda juga, direncanakanlah perubahan image besar-besaran. Makanya mereka ingin merubah semua tampilan foto-foto makanan di menu restonya.
Awalnya Lulu, anak sang owner (yang sekarang sudah menjadi pengganti ayahnya) mengkontak saya untuk bekerja sama di pastry kitchennya. Lulu meminta saya untuk bersama-sama mengembangkan menu-menu dessert di restonya. Dia tau saya dari instagram dan sudah sering melihat karya-karya cake dekor saya. Saat itu saya tidak menaruh minat. Selain karena saya gak punya background sekolah pastry (apa yang saya lakukan adalah hasil otodidak, semuanya belajar dari google dan youtube), saya juga gak berminat untuk bekerja full time. Kepikiran anak-anak siapa yang ngurusin nanti.
Selang 2 tahunan kemudian di bulan Juni 2013, Lulu kembali mengkontak saya. Kali ini dia meminta jasa saya sebagai food photographer. Kalo yang ini tentu tak akan saya lewatkan. Karena waktunya fleksibel, bahkan saya boleh membawa anak-anak ikut pemotretan.
Terus terang ini adalah proyek paling berat, paling lama, paling kenyang tapi paling fun dan paling kreatif. Bayangin, tiap abis pemotretan, Lulu selalu bungkusin semua makanan yang di foto buat anak-anak. Lulu yang kebetulan suka styling, banyak membantu saya dan memberikan ide-ide styling yang playful. Di proyek ini, kami bener-bener dituntut berimajinasi. Makanya props yang kami gunakan juga banyak banget. Bukan hanya props saya, tapi juga props Lulu yang bagus-bagus sekali.
Lorenzo Kuwait meng-hire saya hampir 3 tahun untuk memotret menu-menu di restonya di lokasi-lokasi yang berbeda. Sebuah proyek yang penuh kesan buat saya. Karena akhirnya hubungan fotografer-klien saya dengan Lulu berubah menjadi hubungan pertemanan yang akrab. Sampai akhirnya dia juga meminta saya untuk menggarap proyek foto bisnis aksesoris milik adiknya. Belakangan, sebelum saya meninggalkan Kuwait, dia meminta saya untuk men-training pastry chef-nya tentang basic cake decor. Hahaha orang kayak saya disuruh men-training chef? Gilak apa! Experience di kitchen gak ada. Sekolah pastry nol. Tapi dia memaksa saya, saya pun gak tega menolaknya. Akhirnya di tengah heboh-heboh pindahan, saya mengajar staf-staf kitchennya selama sehari penuh. Dengan syarat, saya minta semua alat disediakan.
More photos here. Tapi sayang ada beberapa foto yang hilang, gak sempat masuk di album ini :(.
Awalnya Lulu, anak sang owner (yang sekarang sudah menjadi pengganti ayahnya) mengkontak saya untuk bekerja sama di pastry kitchennya. Lulu meminta saya untuk bersama-sama mengembangkan menu-menu dessert di restonya. Dia tau saya dari instagram dan sudah sering melihat karya-karya cake dekor saya. Saat itu saya tidak menaruh minat. Selain karena saya gak punya background sekolah pastry (apa yang saya lakukan adalah hasil otodidak, semuanya belajar dari google dan youtube), saya juga gak berminat untuk bekerja full time. Kepikiran anak-anak siapa yang ngurusin nanti.
Selang 2 tahunan kemudian di bulan Juni 2013, Lulu kembali mengkontak saya. Kali ini dia meminta jasa saya sebagai food photographer. Kalo yang ini tentu tak akan saya lewatkan. Karena waktunya fleksibel, bahkan saya boleh membawa anak-anak ikut pemotretan.
Terus terang ini adalah proyek paling berat, paling lama, paling kenyang tapi paling fun dan paling kreatif. Bayangin, tiap abis pemotretan, Lulu selalu bungkusin semua makanan yang di foto buat anak-anak. Lulu yang kebetulan suka styling, banyak membantu saya dan memberikan ide-ide styling yang playful. Di proyek ini, kami bener-bener dituntut berimajinasi. Makanya props yang kami gunakan juga banyak banget. Bukan hanya props saya, tapi juga props Lulu yang bagus-bagus sekali.
Lorenzo Kuwait meng-hire saya hampir 3 tahun untuk memotret menu-menu di restonya di lokasi-lokasi yang berbeda. Sebuah proyek yang penuh kesan buat saya. Karena akhirnya hubungan fotografer-klien saya dengan Lulu berubah menjadi hubungan pertemanan yang akrab. Sampai akhirnya dia juga meminta saya untuk menggarap proyek foto bisnis aksesoris milik adiknya. Belakangan, sebelum saya meninggalkan Kuwait, dia meminta saya untuk men-training pastry chef-nya tentang basic cake decor. Hahaha orang kayak saya disuruh men-training chef? Gilak apa! Experience di kitchen gak ada. Sekolah pastry nol. Tapi dia memaksa saya, saya pun gak tega menolaknya. Akhirnya di tengah heboh-heboh pindahan, saya mengajar staf-staf kitchennya selama sehari penuh. Dengan syarat, saya minta semua alat disediakan.
More photos here. Tapi sayang ada beberapa foto yang hilang, gak sempat masuk di album ini :(.
No comments:
Post a Comment
thanks for dropping by :)