Showing posts with label Home Food Photography. Show all posts
Showing posts with label Home Food Photography. Show all posts

7.26.2015

Pempek

Seperti yang selalu saya bilang di postingan-postingan dulu, saya adalah fans resep pempek NCC. Jadi gak mau pindah ke lain hati. Karena rasanya udah pas, kekenyalannya pun pas buat saya. Walaupun cara bikinnya agak sedikit njelimet tapi hasilnya enyakkk!!

Jadi kemaren itu, teman saya Adith tiba-tiba message saya, bilang pengen pempek. Lah kok ya pas banget, pas saya juga pengen. Secara sehari sebelumnya kayaknya orang seluruh dunia tuh lagi makan pempek. Hahahaha...lebay! Pas banget pas semua bahannya ada. Kemudian cek satu-satu bahan-bahan dari ikan tenggiri, sampe tepung. Ternyata, tepung tapiokanya tinggal sedikit. Manyun deh, gak jadi bikin. Tapi terus bongkar lemari, ternyata punya tepung beras ketan. Trinngggg! Pake aja apa ya? Soalnya dulu pernah bikin apa gitu saya lupa, yang harusnya pake tepung tapioka tapi saya ganti tepung beras ketan, eh jadi juga.

A photo posted by Dita Wistarini (@ditut) on

Ya sudah akhirnya nekad aja pake tambahan tepung beras ketan. Semuanya lancar-lancar saja. Tekstur juga sama setelah direbus. Nah, setelah digoreng baru deh terlihat bedanya. Karena pake tepung beras ketan, jadi ada sedikit wangi tepungnya. Terus setelah dingin kulit pempek jadi keriput. Tapi gak mau protes ah. Bersyukur banget masih bisa makan pempek.

Yang mau resep pempek NCC, ada di sini.

7.06.2015

Mie Ayam Jamur Bakso Pangsit

Saya merasa beruntung banget, tinggal di NYC itu bahan-bahan pangan Indonesia mudah dicari. Resto Indo pun banyak, kalo pas lagi males masak. Mie ayam ini comfort food banget. Hahahahh liat judulnya kumplit banget yah. Nah enaknya memasak sendiri itu ya gini, apa-apa bisa dilebihin. Ayamnya bisa dibanyakin, mau pangsit goreng yang banyak juga suka-suka aja.


Bahan-bahan :
Mie telur, diseduh
Pok choy, dipotong-potong, diseduh
Daun bawang, diiris halus
Bawang goreng
Minyak ayam (kulit ayam ditumis dengan bawang putih saja)
Kuah mie ayam



A photo posted by Dita Wistarini (@ditut) on


Bahan Kuah mie ayam :
Tulang ayam/ceker ayam (untuk mie ayam saya lebih suka menggunakan kaldu ayam)
Bawang putih
Garam/merica secukupnya
Bakso
Rebus semua sampai mendidih
Simple banget kan kuahnya. Sebenernya yang menentukan itu justru di resep topping ayamnya.

Bahan tumisan topping ayam :
Daging ayam, dipotong kotak 1/2 cm
Jamur merang, dipotong tipis
Kecap manis
Kecap asin
Kunyit
Daun jeruk
Garam/merica
Gula pasir
Sedikit air
Minyak goreng untuk menumis
Jahe
Bawang merah dan bawang putih haluskan

Cara membuat :
Tumisan: panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum. Tambahkan daging ayam. Aduk sampai berubah warna. Masukkan jamur. Aduk rata.

Bumbui kecap manis, kecap kecap asin, jahe, kunyit, daun jeruk garam, gula, dan merica. Aduk rata. Tambahkan air, aduk sampai matang dan mengental.

Masukkan mie yang sudah diseduh ke dalam mangkuk. Tambahkan minyak ayam, aduk rata.

Sendokkan tumisan ayam, pok choy, dan daun bawang. 

Siram dengan kuah yang panas. Taburkan bawang goreng. 

Untuk pangsit gorengnya, tinggal goreng saja kulit wonton. Jadi deh!!

6.29.2015

Sop Buntut Panggang

Ini resep andalan saya banget! Anti gagal lah. Orang semuanya tinggal cemplungin aja. Hasilnya? Enak banget! Sampe resep ini udah jadi andalan teman-teman terdekat juga. Mau coba?


A photo posted by Dita Wistarini (@ditut) on


Bahan-bahan Sup :
1 kg Buntut potong
Bawang putih (takarannya suka-suka,karena saya penggemar garlic jadi sering pake banyak)
1 buah biji pala, geprek
sepotong jahe, geprek
1 batang kayu manis
6 bh cengkih
garam, merica
lada hitam bubuk
daun bawang
1/2 bawang bombai utuh
wortel
kentang

Cara membuat :
1. Rebus buntut sampai empuk, kalo punya pressure cooker ena banget, 1 jam juga empuk. Kalo ngerebus manual, selamet yeeeee....bisa nunggu berjam-jam...hahaha
2. Masukkan semua bumbu : bawang putih, jahe, biji pala, kayu manis cengkeh.
3. Masukkan juga 1 batang daun bawang, 1/2 bawang bombai utuh, 1/2 kentang utuh dan 1 buah wortel utuh (ini cuman buat bikin kaldu sayur, jadi nanti kalo udah selesai masak, tinggal dibuang). Lalu bumbui dengan garam, merica dan lada hitam secukupnya.
4. Kalo buntut sudah empuk, angkat, sisihkan. Selesaikan membuat sup. Masukkan potongan wortel dan kentang, juga daun bawang yang sudah dirajang halus.
5. Matikan api kompor jika wortel dan kentang sudah empuk.

Bahan-bahan untuk buntut panggang :
1 stick butter
Bawang putih, geprek
Bawang bombai, potong-potong memanjang
Saus Tiram
Kecap Manis
Saus Tomat
Lada hitam bubuk
Garam, merica

Cara membuat buntut panggang :
1. Panaskan oven 180˙C. Buntut yang sudah direbus tadi taruh di dalam tray panggangan yang sudah dilapisi aluminium foil.
2. Lumuri buntut dengan bawang putih, butter, potongan bawang bombai, saus tiram, kecap manis, saus tomat, garam merica secukupnya dan taburi dengan lada hitam yang banyak...YUMMY!!
3. Panggang selama 30-60 menit.
4. Keluarkan dari oven, buntut panggang siap disajikan dengan kuah sup.

4.03.2015

Sayur Bayam Bening

You know your life is getting back on track, when you start cooking again. Ini kegiatan pertama saya masak-memasak setelah kami mendapatkan apartemen permanen untuk menetap di NYC. Beruntung dapat apartemen yang sudah menyediakan kompor, kulkas, microwave dan dishwasher. Saya hanya tinggal melengkapi dengan alat-alat masak. Hari-hari baru saya banyak diisi dengan bertanam di dalam apartemen, crafting dan merangkai bunga. Kegiatan-kegiatan yang menjadi terapi bagi saya, selain memasak tentunya.


Dan tentunya juga masih sederhana, karena kami baru saja pindah-pindahan. Masakan yang dimasak pun akhirnya yang simple-simple dan gak terlalu banyak bumbu. Seperti sayur bayam bening ini.

Sayur Bayam Bening
Bahan-bahan :
Bayam
Jagung, porong sesuai selera
Kencur segar atau kencur bubuk
Bawang putih
Bawang merah
Tomat
Daun bawang
Gula pasir
sedikit garam

Cara membuat :
Potong-potong bawang putih dan bawang merah. Siapkan panci berisi air. Didihkan. Masukkan bawang putih, bawang merah, kencur, jagung. Setelah jagung masak, masukkan bayam, daun bawang dan tomat. Bumbui sesuai selera. Begitu daun bayam terlihat layu langsung matikan kompor. Sayur ini paling baik dikonsumsi sekali makan. Jadi jangan dimakan lagi besok paginya.

Dimakannya pake tempe goreng atau ayam goreng tepung. Sedap banget!


A photo posted by Dita Wistarini (@ditut) on

2.28.2015

Chicken Honey

Ini resep favorit banget. Banyak banget yang nanya pas saya posting ini. Sedikit ribet karena melewati beberapa proses. Tapi hasilnya gak mengecewakan.

A photo posted by Dita Wistarini (@ditut) on

Honey Chicken

Ingredients :
4 chicken breast, cubed
2 TB soy sauce
2 TB cooking wine
1 TB sesame seed oil
2 tsp. sugar
3 TB cornstarch
6 TB flour
1 tsp. salt
½ tsp. pepper
vegetable oil for cooking

Sauce :
2 TB honey
2 TB oyster sauce
2 TB sweet chili sauce
4 TB ketchup
4 TB soy sauce
½ cup water
sesame seeds, toasted

Instructions :
Cut your chicken breasts into bite size pieces.
Put chicken, soy sauce, wine, sesame oil and sugar in a bag and marinate for 1-2 hours then drain chicken.
Add vegetable oil to a shallow pan on medium heat.
Mix cornstarch, flour, salt and pepper in a large ziploc bag.
In 3 batches, add chicken to flour mixture, shake gently to coat, and then toss in your frying pan until golden brown. Drain on paper towels.
FOR SAUCE: Mix honey, oyster sauce, chili sauce, ketchup, soy sauce and water in a medium sauce pan.
Bring to a boil then simmer until sauce begins to thicken.
Pour sauce over chicken pieces and toss.
Sprinkle with sesame seeds and serve.

2.25.2015

Bakwan Jagung


Sejak Instagram booming tahun 2010, terus terang saya jadi lebih aktif di Instagram. Buat saya ngeblog jadi cukup menghabiskan waktu. Apalagi karena harus motret yang bener-bener serius pake kamera DSLR. Karena setelah itu ada proses transfer foto, kemudian editing dan baru kemudian menulis post. Kesibukan saya mengurus rumah dan anak-anak akhirnya membuat saya malas. Buat saya Instagram lebih instan dan bisa juga dijadikan sarana untuk berbagi resep. Karena itu food blog saya ini jadi terbengkalai. Sayang sekali memang, foodblog yang sudah saya mulai sejak lama. Foodblog yang mengajarkan saya untuk mendalami food photography. Foodblog yang membuat saya kenal foodblogger-foodblogger dari berbagai penjuru dunia. Foodblog yang dulu membuat saya jadi rajin masak dan baking, mencoba berbagai macam resep. Developing resep, improvisasi resep dan berbagi tips & trik dengan foodblogger lain. Dan dari sini pula kemudian saya dan rekan foodblogger lain (Arfi Binsted, Riana Ambarsari, Irra Fachriyanti yg kemudian digantikan Anggraini Citra Kusuma) berhasil menerbitkan 2 buku tentang Food Photography (Food Photography Made Easy dan Lets'Have Fun with Pocket Camera and Camera Phone for Food Photography).




Seringkali teman-teman yang menanyakan resep saat saya sharing foto makanan bertanya, "di mana ya kita bisa liat resepnya? Ada di blog gak?" Ada perasaan sedih karena blog ini sudah lama terbengkalai. Maka dari itu mulai sekarang saya niatkan untuk mulai posting resep lagi, tapi sepertinya dengan cara instan menggunakan foto dari Instagram. Untuk saat ini (karena props fotografi saya juga masih banyak di dus-dus yang saat ini masih ada di cargo dari Kuwait ke NYC), karena belum bisa foto niat dan serius menggunakan DSLR, saya mencoba cara cepat dan instan saja. Yang penting resep-resep yang sudah saya coba dan kembangkan, gak kececeran kemana-mana. Nah ini resep pertama yang akan saya share sejak pindah ke NYC. Bakwan jagung! Comfort food yang sangat mudah bikinnya.

A photo posted by Dita Wistarini (@ditut) on

Mohon maaf sebelumnya kalo sharing resep saya sering gak pake ukuran akurat, karena biasa pake feeling dan cemplung-cemplung aja :D. Dan satu hal yang saya banyak belajar karena merantau adalah, sebisa mungkin masak dengan bahan-bahan yang ada, tak perlu ambisius memaksakan dengan bahan atau brand khusus dari Indo. Selama ada bahan substitusinya, akan saya improvisasi sendiri resepnya. Atau cara memasak, kalo gak bisa pake ulekan, ya pake blender atau food processor. Don't sweat the small things. Dibikin simple aja semuanya. Toh rasanya juga gak berbeda. Bukan masalah besar buat saya dan keluarga saya yang menikmati masakan saya. Kayak resep ini, saya pake jagung kalengan. Gak hina kok buat saya.

Bakwan Jagung
Bahan-bahan :
Jagung kalengan
Daun bawang/seledri
Tepung terigu
Bawang putih bubuk/bawang putih cincang
Air
Garam dan merica secukupnya
Saya gak pake telor, supaya hasilnya crispy

Cara membuat :
Campur semuanya sampe dapet konsistensi yang cukup kental untuk digoreng.
Kemudian panaskan minyak api sedang saja, goreng satu persatu. Kalo mau crispy, adonan ditekan-tekan pipih saat menggoreng.
Angkat jika sudah berwarna kuning keemasan.


2.20.2015

Chicken Brussel Sprouts Cilantro

A photo posted by Dita Wistarini (@ditut) on


Ini sebenernya resep dasarnya cuman bawang putih aja. Kombinasi sayur dan dagingnya pun bisa diganti-ganti. Yang penting ada cilantro atau daun coriandernya yang banyak.

Bahan-bahan :
Fillet ayam potong dadu
Brussel sprouts potong 2
Bawang putih
Cilantro
Kecap asin
Minyak untuk menumis
Garam/merica secukupnya

Cara membuat :
Tumis bawang putih hingga wangi. Masukkan daging ayam, masak hingga matang. Bumbui sesuai selera. Terakhir masukkan daun coriander yang buanyaaakkkkk!

12.04.2014

Food Story di Blog Living Loving


Cerita-cerita seru dari workshop food photography saya bersama Living Loving sudah bisa dibaca di blog mereka yah. Silahkan meluncur ke sini.

Terimakasih Nike dan Miranti dari Living Loving. Terimakasih semua untuk yang sudah berpartisipasi juga semua pihak yang menjadi sponsor dan membantu berlangsungnya acara ini.

Special thanks juga buat Denia dan Kitty Manu yang sudah menuliskan tentang pengalamannya ikutan Living Loving Afternoon Delight : Food Story with @ditut di sini dan di sini.

11.29.2014

11.28.2014

Let's Have Fun Tomorrow!

Saya happy banget, gak sabar menyambut besok. Kalian udah siap? Senang sekali lihat handout-nya sudah jadi. Kudos to Nike dan Miranti dari Living Loving yang selalu gerak cepat ngerjain semua printilan workshop.

11.26.2014

7.16.2011

Our Book : Food Photography Made Easy


(photo by Irra Fachriyanthi)

Akhirnya, setelah proses panjang selama 14 bulan, terbitlah buku kami (Empat Rana : Saya, Arfi Binsted, Riana Ambarsari dan Irra Fachriyanthi), "Food Photography Made Easy". Buku yang kami kerjakan dan tulis di sela-sela kesibukan mengurus rumah, suami dan anak-anak. Kesibukan yang terkadang sering membuat kami terlalu lelah untuk berpikir karena tenaga yang sudah terkuras seharian. Berkejar-kejaran dengan waktu tidur yang tak tentu dan deadline tiap bulan untuk menyelesaikan bab demi bab. Lega sekaligus terharu rasanya akhirnya kami bisa melihat wujud buku ini di depan kami. Bagitu bahagianya, sampai saya menitikkan air mata saat melihat teman-teman sudah menerima dan membaca buku kami. Masih teringat, malam-malam saat semua sudah terlelap, saya menyelesaikan tulisan dan menyeleksi foto-foto. Kegiatan ini tak mungkin saya lakukan siang hari, karena Papin kerja dan saya harus mengurus dan mengawasi anak-anak. Butuh konsentrasi untuk menulis. Oleh sebab itu, saya selalu memilih waktu di malam hari, saat anak-anak sudah terlelap dan ada yang gantian jaga. Atau bangun sepagi mungkin, sebelum anak-anak terbangun dan siap beraktivitas.

Belum lagi tantangan waktu antar negara. Buku ini ditulis oleh saya dan Irra di Kuwait, Arfi Binsted di New Zealand dan Riana Ambarsari di Jakarta, Indonesia. Selama pengerjaan buku ini kami tak pernah bertemu. Semua komunikasi dan diskusi dilakukan lewat e-mail. Jika butuh sesuatu terburu-buru, kami harus bisa toleransi, karena yang satu masih tidur, yang lain sudah siap beraktivitas :D. Benar-benar tantangan yang harus bisa kami taklukkan.

Adalah Irra Fachriyanthi, yang mempersatukan kami untuk menulis buku ini. Perjuangannya untuk meyakinkan kami bahwa kami bisa menulis buku ini benar-benar membuat saya terharu. Beliaulah yang pusing menyatukan ketiga tulisan kami yang tentunya berbeda karakter dan dengan sabar mengumpulkan dan menyusun foto-foto yang tepat untuk keperluan tema penulisan. Dulu saya pikir ini proyek di awang-awang. Tapi lama kelamaan ternyata semua makin serius...hahaha....Apalagi melihat Arfi Binsted yang dg kesibukan seabrek, blm urusan home schooling anak-anaknya dan Riana Ambarsari yang terus semangat di sela-sela kesibukan mengajar baking, menulis buku dan mengajar fotografi, saya semakin terajak dan semangat untuk mewujudkan mimpi kami.

Mimpi untuk bisa berbagi ilmu yang kami tahu dan kami dapat dari pengalaman kami selama ini. Mimpi untuk membuat buku Food Photography di Indonesia yang konon belum ada yang menulis, apalagi yang menulis ibu-ibu semua :). Mimpi untuk membuktikan bahwa kami ibu-ibu rumah tangga juga bisa berkarya dan berguna buat orang banyak. Mimpi kami supaya teman-teman yang sangat antusias ingin belajar food photography, dapat dengan mudah belajar melalui buku.

Buku ini bukan buku resep masakan. Tapi berisi resep panduan praktis untuk yang baru belajar dan tertarik Food Photography. Panduan yang kami tulis sangat mudah diikuti karena kami tulis berdasarkan pengalaman kami yang mengerjakan semua kegiatan fotografi di rumah, dg alat sederhana dan studio odong-odong. Tanpa lampu-lampu mahal, tapi cahaya termahal di dunia, yaitu sang surya :)). Jangan harap menemukan istilah fotografi yang njelimet di buku ini. Semua kami paparkan dengan bahasa yang sederhana.

Saat-saat paling seru justru ketika lay out buku sudah jadi. Campur aduk rasanya. Merinding membaca file PDF buku kami. Revisi bolak-balik, foto-foto yang tertukar atau foto-foto yang salah, dan naskah yang terbalik-balik. Benar-benar bikin deg-deg-an, sementara pihak penerbit sudah mulai pasang ancang-ancang buku harus terbit 2 bulan lagi. Foto-foto yang kalau di Indonesia mungkin bisa dikirimkan via CD karena koneksi internet yang tak bersahabat, di sini kami share via website atau menunggu teman yg mau mudik untuk dititipkan CD berisi foto-foto kami.

Perjalanan panjang berbuah sudah, Buku Food Photography Made Easy sudah bisa ditemukan di toko buku Gramedia sejak 12 Juli 2011. Semoga ini jadi awal untuk bisa terus berkarya menelurkan buku-buku berikutnya. Semoga buku ini bisa menginspirasi orang banyak untuk melakukan kegiatan positif di waktu-waktu luangnya. Kritik, saran dan masukan sangat kami harapkan untuk kemajuan Empat Rana.

Terima kasih semua. Seluruh teman-teman Food Blogger yang banyak menginspirasi kami. Dan keluarga kecil kami yang selalu mendukung kegiatan kami.

Inilah persembahan Empat Rana. Semoga bermanfaat buat orang banyak.


7.04.2011

Coming Soon!

Yayyyy!!! Buku Home Food Photography "Food Photography Made Easy" akan segera beredar. Nantikan karya perdana kami, Empat Rana : Arfi Binsted, Riana Ambarsari, Irra Fachriyanthi dan saya Dita Wistarini, di toko buku terkemuka di kota Anda.

1.05.2011

My 2010 Food Photography Highlights

Tertarik dengan postingan Arfi tentang Food Photography Highlight-nya, saya jadi pingin merekap food photos yang sudah saya hasilkan selama tahun 2010. Banyak banget sebenernya. Tapi saya pilih the most favorite untuk tiap bulannya. Susah ternyata milihnya, karena banyak yang saya suka *narsis to the max*

Foto bulan Juni gak akan terlupakan, karena di tengah situasi mudik yang riweuh, foto itu dinobatkan sebagai juara 2 sebuah kontes food photography. Untuk bulan Juli, karena saya mudik, jadi gak sempet set up untuk food photos, akhirnya saya tampilin foto wisata kuliner saya :). Dan bulan November adalah rekor termalas saya, karena hanya 1 foto yang saya hasilkan :D

Januari 2010

KBB#15 : chocolate mud cake cookies sandwiches

Februari 2010

poffertjes

Maret 2010

orange chiffonc ake

April 2010

chicken shawarma

Mei 2010

caramel coated shortbread cookies

Juni 2010

chocolate-ginger crinkle cookies

Juli 2010

Vacation 2010 : Indonesia : Radja Ketjil PIM

Agustus 2010

Pandan Mud Cake (Kue Lumpur Pandan)

September 2010

kaastengels (cheese cookies)

Oktober 2010

Paris Brest

November 2010

(Indonesian Food) Kue Bangket Kacang

Desember 2010

Greentea truffles

8.21.2010

Vote for Your Pick for PEOPLE'S CHOICE AWARD



I was on vacation when David Leite from Leite's Culinaria e-mailed me. Remember my last post about Food Photography Contest organized by Leite's Culinaria? I'm so surprised that he told me about my Chocolate-Ginger Crinkle Cookies photo goes to final.

It was the only photo I sent for this contest. I don't have much time to try another recipes and to make so many photos because I was preparing my vacation to Indonesia

chocolate-ginger crinkle cookies

If my photo is your favorite, you can vote for me here, and I thank you for it :).

11.17.2008

Home Food Photography # 4 : Konsep - The Round Up

Wiihhhh seneng banget liat antusiasme temen-temen untuk belajar Food Photography. Mohon maaf sebelumnya karena Round Upnya jadi mundur.

Seneng banget melihat deretan foto-foto yang "hidup" bukan sekedar foto makanan benda tak bernyawa. Seperti yang gue bilang di sini, bener kan kalo kita udah mikirin konsep sebelumnya, proses memotret akan jadi lebih mudah kan? Gak perlu mati gaya lagi.

Owiyah, sekedar input pengiriman entry. Wooaaahhhhh masih banyak yang "bandel" nih :D, ngirim entrynya gak sesuai format *juling deh ik!*. Next time tolong diperhatikan lagi ya tata cara pengiriman entry.

Buat yang merasa udah ngirim tapi belum ke round up, ngacung. Maaf nih kalo ada yg ketlisut, mudah-mudahan sih nggak ya?

Sekali lagi terima kasih banyak untuk temen-temen semua atas partisipasinya di HFP#4 : Konsep. Semoga di sini kita bisa saling belajar satu sama lain.

Untuk saling memberikan input, komen dan masukan terhadap masing-masing karya, silahkan menuju pada blog masing-masing.

1. Ayin - AG's Food

Penjelasan tentang konsep Balinese Style di sini.

2. Rurie - Just a Thought

Penjelasan tentang Autumn is Here di sini.

3. Arfi Binsted - Through My Lens

Penjelasan tentang
Outdoor Brunch di sini.

4. Rita Bellnad - Eyes of Me

Penjelasan tentang Spring, please don't go di sini.

5. Fitri - Rumah Manis

Penjelasan tentang
Spoiled Myself di sini.

6. Vierly - Berbagi warna-warni cinta

Penjelasan tentang In Red di sini.

7. Pepy Nasution - The Art and Science of Food

Penjelasan tentang Teri's party di sini.

8. Ema Yudistira - My Explorations

Penjelasan tentang Cahaya Pagi dalam Inspirasi di sini.

9. Sefa Firdaus - Food is Love

Penjelasan tentang The Old Days di sini.

10. Dyah Wahyu - Dyah's

Penjelasan tentang Indonesia Gue Banget di sini.

11. Restianti - Mamanyanaiya

Penjelasan tentang Snack Time for Naiya di sini.

12. Mindy Jordan - Mindy di Caracas

Penjelasan tentang 10th Anniversary di sini.

13. Hernik Widowati -Lot 621 Jl.8


Penjelasan tentang Teman Nonton di sini.

14. Yohana - Foot Print

Penjelasan tentang Bandung di Kala Hujan di sini.

15. Mae - A Piece of Photograph

Penjelasan tentang Piknik di sini.

16. Agnes Tri Harjaningrum - Mengenal diri berbagi inspirasi

Penjelasan tentang Autumn morning di sini.

17. Zita - Simplicious

Penjelasan tentang Tea Time di sini.

18. Lia - Dapurgue

Penjelasan tentang Kehangatan dan Eksotisme dalam Kuliner Indonesia di sini.

19. IPOET - My Dreams and My Creations

Penjelasan tentang Bekal Sekolah di sini.

20. Regina Budiardjo - *Estudia.14*

Penjelasan tentang Party di sini.

21. Rachmah Setyawati - Ordinary Woman with Great Obsession

Penjelasan tentang Nuansa Hijau di sini.

22. Dwiana Porter - The Adventure of My Cooking Diary

Penjelasan tentang Enjoying Halloween Moment di sini.

23. Roossy Ong - My Life, My child and My Food

Penjelasan tentang Picnic in November di sini.

24. Endang Loranty - Lia's Home

Penjelasan tentang Cupcake for Birthday Party di sini.

25. Abby Handayani - Abby's Kitchen

Penjelasan tentang Spooky Orange di sini.

26. Elny T. Rahman - All to THE GLORY of GOD

Penjelasan tentang Have a Break di sini.

27. Elsye - Dari Dapur Saya

Penjelasan tentang Mari Memasak di sini.

Related Links :
1. HFP # 1 : A Tiring Job! - The Round Up
2. HFP # 2 : Gila Properti! - The Round Up
3. HFP # 3 : Studio - The Round Up
4. Home Food Photography # 4 : Konsep

10.09.2008

Home Food Photography # 4 : Konsep

Home Food Photography datang lagi dengan seri # 4-nya! Maaf lama absen soalnya bulan-bulan kemaren banyak kesibukan (yang sok dicari). Mohon maaf lahir batin sebelumnya buat temen-temen yang merayakan Idul Fitri, maaf kalo pernah ada salah-salah kata, salah-salah ketik dan salah-salah round up :D.

Terus terang, belakangan ini gue makin bangga dengan eksistensi Foodie Blogger Indonesia (FBI) di antara para Foodie Blogger dunia. Karya-karya foto temen-temen dan sahabat-sahabat FBI bener-bener gak dipandang sebelah mata. Makanya jangan heran, sekarang kalo masuk ke event-event food photography macem CLICK, DMBLGIT (Does My Blog Look Good In It) atau Inspiring Food Photography, kita bakal menemukan salah satu karya FBI bersanding dengan manisnya di antara jajaran pemenang. Sebutlah sahabat-sahabat gue Arfi Binsted, Elsye Suranto, Irma Rode, Dwiana Poter (Dwi, kenapa blog lo gak bisa diliat?), Sheila, Mindy Jordan, Sefa Firdaus, Eliza, Vania, Pepy Pattern, Ema yang karyanya boleh dibilang sudah diakui foodie blogger dunia.

Silahkan mampir ke FLICKR KBB (yang isinya karya foto para FBI) untuk membuktikan tulisan gue ini, bahwa kemampuan FBI dalam bidang food photography boleh dikata gak diragukan lagi. Khusus temen-temen KBB, gue semakin bangga dengan karya-karya kalian yang dari hari ke hari terus menunjukkan kemajuan dan pantang menyerah belajar (walopun gak punya DSLR tapi semangat memaksimalkan fungsi kamera sakunya, walopun gak punya fancy studio tapi bisa menghasilkan foto-foto bagus).

Nah, ngomong-ngomong soal foto bagus....relatif ya memang sifatnya, soalnya hubungannya sama selera. Paling nggak dari foto-foto juara temen-temen kita bisa belajar, kira-kira foto seperti apa yang layak dikatakan bagus. Kenapa foto-foto mereka bisa keluar sebagai pemenang di event-event online dunia. Karena motretnya gak asal!! Yak becul!! Gak asal jepret. Semuanya dipikirin. Nih, bocoran dikit....apa sih komponen-komponen yang diperhitungkan dalam event-event online food photography itu?

Ini nih beberapa komponen yang harus diperhatikan :
KONSEP, KOMPOSISI, LIGHTING, KOMUNIKASI, STYLING

Niat??? Emang iya! Harus! Kalo kita berangkat motret gak pake konsep, mana bisa punya nyawa fotonya, secara yang dipotret benda mati, MAKANAN.

Mungkin buat sebagian orang, ngapain sih capek-capek? Tinggal jepret makanannya (karet kali) masukin blog udah deh cerita selesai. Heeyyy...we're talking about a bunch of people yang punya interest di sini. Sama aja deh kayak orang yang punya hobi tertentu. Kadang suka melakukan hal-hal yang dirasa gak masuk akal :).

Mungkin emang capek ya kalo setiap motret kita harus mikirin konsepnya. Kadang gue juga suka kehabisan energi atau mati gaya gak tau musti gimana dengan obyek foto gue. Jangan salah, banyak juga foto-foto gue yang gak pake konsep :D. Biasanya kalo udah kejer setoran postingan. Karena udah diburu-buru pingin nge-post, akhirnya foto juga dibikin cepet-cepetan.

Nah, lewat HFP # 4, yang kali ini mengambil tema KONSEP. Udah baca seri "Sharing Food Photography" yang ini? Yuk kita praktekin dan belajar dikit-dikit gimana menghasilkan foto yang punya konsep/tema. Susah? Gak lah. Katanya mau belajar. Kan misi utama event ini buat sama-sama belajar bukan sekedar lucu-lucuan.



"Assignment"-nya bikin satu buah foto dengan tema tertentu yang diinginkan (bebaskan imajinasi). Ngomongin konsep gak bakal lepas dari komposisi, komunikasi, lighting dan styling yang diinginkan. Jadi silahkan cerita foto yang disubmit konsepnya apa berikut komposisi, styling dan lighting yang dipilih.

Ini pancingannya :D :

Breakfast

Gue mengambil tema pagi yang indah dan penuh semangat untuk foto di atas. Untuk menggambarkan suasana makan pagi yang cheery dan cerah, perlu elemen-elemen yang sifatnya optimis dan happy. Misal : gue sengaja pilih warna pink untuk kesan ceria di pagi hari dengan sentuhan tanaman berwarna hijau di belakang dan bunga di pink di meja untuk memberikan kesan "hidup". Cahaya yang gue gunakan adalah natural light dengan pemilihan backlight yang menghasilkan cahaya dengan efek over exposed di background sehingga terkesan light/airy. Sementara bagian depan sengaja lebih sedikit gelap untuk mendapatkan kesan homey dan hangat. Sengaja diambil medium shot supaya terlihat ambiance di sekitar obyek. Mudah kan?

Ini masih satu seri dengan foto di atas :

Beautiful MorningBellaBeautiful MorningCheery

Seperti biasa format pengiriman entry (HARAP DIPERHATIKAN BAIK-BAIK YA, supaya gak bolak-balik terjadi kesalahan) :
Nama :
Nama blog dan alamat blog :
Judul dan URL post :
Foto (ukuran gede boleh)
Please do make a link from your post to this post
Kirimkan ke charmawendi AT gmail DOTCOM dengan subyek : HFP # 4
Logo silahkan comot dari atas.

Event dibuka dari tanggal 9 Oktober 2008 sampai 10 November 2008. Round Up seperti biasa 3 hari sesudah deadline, syukur-syukur bisa lebih cepet :P.

Beautiful Morning-tag

Related posts :
1. HFP # 1 : A Tiring Job!
2. HFP # 1 : The Round Up
3. HFP # 2 : Gila Properti!
4. HFP # 2 : The Round Up
5. HFP # 3 : 'Studio'
6. HFP # 3 : The Round Up
7. Komposisi dan Styling